Cerita singkat tentang Doha-Qatar

Standar

Pernah aku terdampar di negeri gersang nan tandus.dimana yang ada hanya bukit pasir.yang tumbuh pohon dan bunga yang tahan panas,itupun dengan bantuan pengairan melaui pipa pipa irigasi yamg secara otomatis akan mengairi  tanaman dan pepohonan di sepanjang jalan dan taman kota.waktu aku disana lagi ada program kota hijau(penghijauan).musim yang ada cuma musim panas dan musim dingin.negara ini negara kecil bila dibanding indonesia cuma seukuran propinsi katakanlah sebesar jakarta.tapi negaranya makmur walau bahan makanan dari hasil impor tapi tidak kekurangan.bahkan di bilang lebih dari cukup.airnya pun hasil impor sebagian dari penyulingan air laut. Jadi disana air sangat mahal.bikin sumurpun ga ada airnya karena tanahnya bebatuan.kalaupun bisa dengan bikin sumur artesis biayanya sangat mahal dan hasilnya cuma air asin.hanya bisa untuk menyiram tanaman.tidak bisa untuk mencuci mobil dan peralatan rumah tangga.karena akan mengerak, membuat peralatan rumah tangga dan mobil menjadi rusak.sebab airnya mengandung yodium.waktu aku disana tepatnya pas Asean game 2006 Doha-Qatar.penduduknya sekitar limaratus jiwa.pemerintahanya sistem kerajaan.dan semua laki laki wajib militer.

Dalam kotamu,bila siang bagai negeri tak berpenghuni bila malam sungguh indah menakjuban lampu berwarna warni menghias setiap bangunan rumah,sudut sudut kota.pohon kurmapun dihias dengan dengan lampu berwarna warni.melingkar dari bawah sampai pelepah daun,bak ular yang membelit mangsa.bagunan khas timur tengah seperti kubus dan ada kubahnya seperti masjid.kalau di indonesia seperti di propinsi daerah istimewa aceh(serambi mekah).tempat wisatanya juga bagus,ada musium islam terus pantainya juga indah yang aku kunjungi pantai al khor,corniche dan yang terkenal the pearl of qatar.Bangunan tinggi menjulang dan megah di pantai.sebenarnya masih sangat banyak tempat tempat yang indah disana.namun aku tidak bisa mengunjungi semua tempat.

Menurut saya penduduknya ramah ramah dan mau berbaur dengan orang biasa.agamanya mayoritas islam tapi ada juga yang non islam.ternyata supermarket indonesia banyak di sana.rumah makan padangpun juga ada.tapi yang kerja bukan orang indonesia melainkan negara lain seperti orang philipina diharuskan sedikit mengerti bahasa indonesia.alasannya biar kalau orang indonesia belanja tidak di murahin alias harga standar negara Qatar.

#By_arya

Asean games 2006,Doha-Qatar

Satu tanggapan »

Tinggalkan komentar