KALAH

Standar

Mengejar harapan lewat ikhtiar terasa berat perjuangan. Menggenggam bara dalam tangan terasa panas jiwa dan pikiran. Kisah-kisah manis hanyalah bumbu pahit getirnya kehidupan. Merangkak berlari mengejar ambisi. Egois dan sombong mengendap rasa dalam kalbu.

Telah ku simpan kisah pada selembar kenangan. Terpatri pada bahasa diksi tertuang dalam cawan persembahan. Seperti kayu yang terbakar api menjadi hitam. Perjamuan malam itu hanya meninggalkan kedukaan. Kemenangan dalam penyesalan. Abadi menjadi candu kemaksiatan. Hilang kesadaran terbuai gemerlapnya dunia.

Hening dalam peperangan antara hidup dan mati. Kulihat wajah-wajah sendu menuntun kalimat tauhid. Seketika terang benderang jalan menuju pulang.

Cikarang, 01/ Oktober/ 2020

Tinggalkan komentar